Ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi
kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan
teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan
sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses produksi,
berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi merupakan
penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu pengetahuan di
dalamnya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam penerapannya, keduanya menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu
dunia), yang diantaranya membawa malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Oleh
karena itu, ketika manusia sudah mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran)
dengan etika (kebaikan), maka kita tidak dapat netral dan bersikap netral
terhadap penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan
terhadap sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan
moral dan ajaran agama.
Ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat
dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain
dalam kerangka nasional seperti kemiskinan.
Dalam hal kemiskinan struktural,
ternyata adalah buatan manusia terhadap manusia lainnya yang timbul dari akibat
dan dari struktur politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula.
Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan
terjadinya perubahan sosial yang fundamental. Sebab kemiskinan diantaranya
disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia
dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan mekanisme pasar. Kesemuanya
merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di
dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kami gambarkan sebuah contoh,
rata-rata orang yang hidup di bawah garis kemiskinan belum dapat membaca maupun
menulis. sedangkan salah satu cara memberantas kemiskinan adalah dengan ilmu
pengetahuan. Dengan dapat membaca dan menulis, seorang pemulung sampah bisa
berkesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan menghasilkan banyak
uang. Dengan ilmu pengetahuan, dapat merubah seorang pengamen untuk berpikir
dan memulai membuka suatu usaha/wiraswasta.
Contoh Kasus:
Di Negara Indonesia Ini, Banyak
anak-anak yang terlantar karena orang tuanya yang tidak mampu membiayai anaknya
sekolah, sehingga lama-kelamaan akan menghasilkan generasi yang tidak mengerti ilmu pengetahuan
dan tekhnologi. Dan inilah titik awal dari factor-faktor kemiskinan karena
pendidikan yang tidak tinggi.
Ilmu Pengetahuan teknologi dan
kemiskinan merupakan bagian-bagian yang tidak dapat dibebaskan dan dipisahkan
dari suatu system yang berinteraksi. Dengan demikian, wajarlah apabila
menghadapi masalah yang kompleks ini, memerlukan study mendalam dan analisis.
Ilmu Teknologi dan penerapannya sebagai jalur utama yang dapat menyongsong masa
depan cerah, kepercayaannya sudah mendalam. Sikap demikian adalah wajar, asalkan
tetap dalam konteks penglihatan yang rasional. Sebab teknologi, selain
mempermudah kehidupan manusia mempunyai dampak social yang sering lebih penting
artinya dari pada kehebatan teknologi itu sendiri.
Analisis :
melihat kasus di atas, tidak
dapat dipungkiri bahwa ilmu pengetahuan teknologi sangatlah penting untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Namun kemiskinan merupakan salah
satu faktor terbesar yang menghambat ilmu pengetahuan ini tersebar luas karena
keterbatasan biaya. oleh karena itu, diperlukan sistem yang dapat mengatur
keterbatasan-keterbatasan penyebaran ilmu pengetahuan teknologi di masyarakat
Live Chat Ayam PW
BalasHapusBakarAyam
178.128.118.38
Situs Poker Online Uang Asli
Situs Judi Online Uang Asli