Kamis, 13 Oktober 2011

contoh kasus sendri perusahaan

contoh kasus sendri perusahaan
 Perusahaan “PT. STAR” merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan pelumas. Pada saat ini sistem informasi penjualan pada perusahaan “PT. STAR ” masih dilakukan secara manual sehingga kinerjanya belum efektif. Hal itu tercermin pada seringnya terjadi keterlambatan penyusunan laporan penjualan dan piutang dagang, kesalahan pencatatan dan perhitungan persediaan, serta pengulangan dalam pencatatan transaksi. Oleh karena itu, perusahaan “PT. STAR” bermaksud mengkomputerisasikan sistem bagian penjualan untuk memaksimalkan kinerjanya. Diharapkan setelah sistem informasi penjualan dikomputerisasi, maka pengumpulan, penyimpanan, dan pengolahan data transaksi dapat dilakukan secara akurat dan cepat.

DFD merupakan diagram yang mengunakan notasi-notasi atau simbol-simbol untuk mengambarkan sistem jaringan kerja antar fungsi-fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data Adapun yang digunakan dalam DFD adalah:
1. Kesatuan Luar (External Entity)
Kesatuan luar (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi persegi panjang atau suatu persegi panjang dengan sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal.
2. Aliran data
Aliran data di DFD diberikan simbol suatu panah. Aliran data ini mengalir diantara process (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (External entity). Aliran data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
3. Proses
Suatu process adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu aliran datayang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan aliran data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat disimbolkan dengan notasi lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang dengansudut-sudut tumpul.
4. Penyimpan Data (Data Store)
Penyimpan data (data store) merupakan penyimpan data yang dapat berupa:
• Suatu file atau basis data di sistem komputer.
• Suatu arsip atau catatan manual.
• Suatu kotak tempat data di meja seseorang.
• Suatu tabel acuan manual.
• Suatu agenda atau buku.
Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horisontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya atau tanpa ditutup.
Entity Relational Diagram (E-R Diagram)
Entity Relational Diagram merupakan salah satu pemodelan data konseptual yang paling sering digunakan dalam proses pengembangan basis data bertipe relasional. Model E-R adalah rincian yang merupakan representasi logika dari data pada suatu organisasi atau area bisnis tertentu.Model E-R terdiri dari beberapa komponen dasar yaitu sebagai berikut:
1. Entitas
Entitas adalah sesuatu atau objek di dunia nyata yang dapat dibedakan dari sesuatu atau objek yang lainnya. Sebagai contoh, setiap mahasiswa dalam suatu universitas adalah suatu entitas. Setiap fakultas dalam suatu universitas adalah juga suatu entitas. Dapat dikatakan bahwa entitas bisa bersifat konseptual/abstrak atau nyata hadir di dunia nyata.
2. Atribut
Atribut adalah properti deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas. Sebagai contoh entitas mahasiswa, atribut-atribut yang dimiliki adalah nim, nama mahasiswa, alamat dan lain-lain.
3. Hubungan antar relasi (Relationship)
Hubungan antar relasi adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas yang lainnya. Misalnya, entitas mahasiswa memiliki hubungan tertentu dengan entitas matakuliah (mahasiswa mengambil matakuliah). Pada penggambaran model E-R, relasi adalah perekat yang menghubungkan suatu entitas dengan entitas yang lainnya.
4. Kardinalitas/Derajat Relasi
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Sebagai contoh: entitas-entitas pada himpunan entitas mahasiswa dapat berelasi dengan satu entitas, banyak entitas atau tidak satupun entitas dari himpunan entitas kuliah. Kardinalitas relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas dapat berupa:
• Satu ke Satu(One to One)
Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, begitupun sebaliknya.
• Satu ke Banyak(One to Many)
 Analisa, Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Penjualan Pelumas Studi Kasus : Perusahaan “PT.STAR” (Radiant Victor Imbar, Eric Tirta)

 Setiap entitas pada himpunan entitas Q dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas R, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas R berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas Q.
 • Banyak ke Satu(Many to One) Setiap entitas pada himpunan entitas R berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya dengan entitas R.
• Banyak ke Banyak(Many to Many)
 Setiap entitas pada himpunan entitas Q dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas R, dan demikian sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas R dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas Q

artikel perusahaan

kasus perusahaan PT pacific
STUDI KASUS PERUSAHAAN DAGANG
PT Pacific merupakan sebuah perusahaan yang memperdagangkan peralatan
kantor. Perusahaan sudah cukup lama berdiri dan memiliki jaringan pemasaran
yang luas. PT Pacific mempunyai beberapa pelanggan tetap(customer) dan
pemasok tetap(vendor) . Transaksi pembelian barang dilakukan oleh perusahaan
hanya kepada pemasok tetap dengan cara kredit, perusahaan menjual barang
dagangan secara kredit kepada pelanggan tetap, sedangkan kepada pelanggan
tidak tetap pembayaran dilakukan secara tunai.
Daftar saldo Rekening per 1 Januari 2005
Harco Mangga dua Lt.1 Blok C 58
Telp 7208718
Fax 7237010
Jakarta
Account
number
Kebijkan akuntansi
Berikut ini rincian kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan
· Priode akuntansi (tahun buku) berawal pada 1 Januari sampai 31
Desember
· Perusahaan menggunakan sistem fluktuasi untuk pengelolan dan kas
kecil
· Persediaan barang dagangan yang diperdagangkan dicata berdasarkan
harga perolehan(cost) dan dinilai dengan menggunakan penilaian
persediaan average cost
· Pembayaran gaji karyawan ditetapkan tanggal 5 pada setiap bulan
berjalan, asumsi pada kasus ini biaya gaji karyawan setiap bulan sebesar
Rp 4.500.000 (konstan selama setahun)
· Biaya sewa ruang Rp 2.500.000 per bulan dibayarkan setiap tanggal 10
· Rekening telephon dan listrik dibayarkan setiap tanggal 18
· Pembebanan baiay penyusutan per bulan berupa peralatan kantor
sebesar Rp 400.000 dan kenderaaan sebesar Rp 500.000 dicatat setiap
tanggal 25
Data transaksi selama bulan Januari 2005
02 Januari :Perusahaan memesan barang berupa kursi kepada PT Delta
dengan rincian sebagai berikut :
Jenis barang Jumlah harga beli
ERGO 726A 10 buah Rp 1.200.000
ERGO 705 30 buah Rp 325.000
Perusahaan menghendaki transaksi tersebut dilakukan secara tunai, tahap awal
dikeluarkan cek Bank pacific senilai Rp 30.000.000 untuk melunasi hutang (Rp
24.000.000) sebelum potongan dan sisanya dicatat sebagai uang muka (down
payment)
03 Januari :PT Andromeda (customer) melunasi seluruh hutang kepada
perusahaan
03 Januari :Perusahaan menjual barang secara tunai dengan rincian :
Jenis barang Jumlah Harga Jual Diskon
ERGO 726A 8 buah Rp 1.500.000 ERGO
705 30 buah Rp 375.000 5%
04 Januari :Perusahaan menerima barang yang dipesan dari PT Delta
(transaksi tanggal 02/01), tidak ada perubahan jumlah dan harga barang
05 Januari :Perusahaan membayar gaji karyawan untuk bulan Januari sebesar
Rp 4.500.000(transaksi berulang)
06 Januari :Perusahaan mengembalikan 1 buah kursi(rusak) dengan kode
ERGO 705 kepada PT Delta
07 Januari :Perusahaan mentransfer uang dari Bank Atlantic ke Bank Pacific
sebesar Rp 30.000.000
09 Januari :Perusahaan menerima pelunasan dari pelanggan PT Batavia yang
ditransfer melalui Bank Pasific dan dari PT Matahari yang telah ditransfer melalui
Bank Atlantic
10 Januari :Perusahaan membayar sewa ruang untuk bulan Januari sebesar
Rp 2.500.000
11 Januari :Perusahaan menerima pengembalian sebuah kursi berkode
ERGO 705 dari transaksi penjualan tunai pada tanggal 03/01. Perusahaan setuju
menerima pengembalian tersebut dan mengembalikan uang sesuai dengan
harga beli kursi tersebut ditambah PPN yang telah dibayarkan
13 Januari :Perusahaan menerima pelunasan piutang PT Titanic sebesar Rp
7.500.000 yang dilakukan melalui rekening Bank Atlantic
17 Januari :Perusahaan menjual satu buah sepeda motor(kenderaan) dengan
harga jual bersih sebesar Rp 5.500.000. Data historis aktiva yang bersangkutan
adalah harga perolehan sebesar Rp 6.000.000 dan telah disusutkan (total
akumulasi) sebesar Rp 1.500.000
18 Januari :Perusahaan membayar biaya listrik sebesar Rp 175.000 dan
telephon sebesar Rp 212.500 (transaksi berulang)
21 Januari :Perusahaan membeli sebuah sepeda motor(kenderaan) dengan
harga perolehan sebesar Rp 7.500.000, transaksi tersebut dibayar dengan cek
Bank pacific
22 Januari :Perusahaan menjual barang secara kredit kepada PT Batavia
dengan rincian :
Jenis barang Jumlah Harga jual Diskon
CASANOVA 208A 5 buah Rp 1.750.000 FLEXO
DESK FA 16 4 buah Rp 3.375.000
ARJUNA
DESK 90 6 buah Rp 750.000 23
Januari :Perusahaan menjual barang secara kredit kepada PT Matahari
dengan membayar sebagian transaksi sebesarp Rp 10.000.000, adapun rincian
barang adalah sebagai berikut :
Jenis barang Jumlah Harga jual Diskon
CREDENZA SS 6 buah Rp 1.650.000 CREDENZA
ETC 19 8 buah Rp 2.100.000
GAKKEN
R 205 7 buah Rp 1.450.000 24
Januari :PT Batavia (pelanggan) menukar 1 buah kursi CASANOVA 208A
seharga Rp 1.750.000 (transaksi tanggal 22 Januari) dengan 1 buah kursi
CASANOVA 726A seharga Rp 1.500.000
25 Januari :Perusahaan mencatat biaya penyusutan aktiva tetap yang
dibebankan setiap bulan. Peralatan kantor sebesar Rp 400.000 dan kenderaan
Rp 500.000 (asumsi beban penyusutan dengan adanya penjualan kenderaan
lama dan pembelian kenderaan baru adalah tetap)
26 Januari :Perusahaan menjual barang secara tunai kepada PT Kencana
dengan rincian barang sebagai berikut :
Jenis barang Jumlah Harga jual Diskon
CASANOVA 208A 8 buah Rp 1.750.000 5%
CREDENZA SS 6 buah Rp 1.650.000 3%
CREDENZA ETC 19 3 buah Rp 2.100.000
27
Januari :Perusahaan menyetujui PT Kencana(transaksi 26/01) menukar
satu buah kursi CASANOVA 208A dengan satu buah CASANOVA 726A seharga
Rp 1.500.000 (tanpa diskon), selisih nilai transaksi (nilai kursi) dikembalikan oleh
perusahaan kepada PT Kencana
27 Januari :Seorang keryawan perusahaan M Faris Alan Pratama meminjam
uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp 2.500.000. Perusahaan mengeluarkan
cek Bank Pacific untuk keperluan transaksi tersebut
28 Januari :Perusahaan membayar sebagian hutang usaha kepada PT
Atlantic dengan rincian : menggunakan cek Bank pacific sebesar Rp 10.000.000
dan menggunakan cak bank Atlantic sebesar Rp 12.000.000
29 Januari :Perusahaan mengeluarkan kas untuk membayar biaya sbb:
Biaya Pemasaran Rp 750.000
Biaya Tranportasi Rp 250.000
Biaya Perawatan aktiva Rp 200.000
Perlengkapan kantor Rp 50.000
29 Januari :Perusahaan menjual barang secara tunai kepada Ir Hermawan –
Bogor dengan rincian :
Jenis barang Jumlah Harga jual
ERGO 726A 10 buah Rp 1.500.000
ERGO 705 35 buah Rp 367.000
Perusahaan menyepakati barang dikirim ke Bogor dengan tambahan biaya
transportasi(ongkos angkut) yang dibayar Ir Hermawan sebesar Rp 200.000
30 Januari :Perusahaan memesan barang berupa kursi dan meja kerja kepada
PT Olympic dengan rincian sebagai berikut :
Jenis barang Jumlah Harga beli
CASANOVA 208A 10 buah Rp 1.400.000
FLEXO DESK FA 16 5 buah Rp 2.850.000
Data historis antara perusahaan PT Olympic menunjukkan bahwa perusahaan
masih memiliki hutang sebesar Rp 16.000.000. Untuk keperluan transaksi
tersebut perusahaan mengeluarkan cek Bank Atlantic senilai Rp 35.000.000
untuk pelunasan hutang dan sisanya dicatat sebagai uang muka(down payment)
30 Januari :PT Titanic (pelanggan tetap) memesan barang berupa kursi dan
meja kepada perusahaan dengan rincian sebagai berikut :
Jenis barang Jumlah Harga jual
CASANOVA 726A 5 buah Rp 1.500.000
FLEXO DESK FA 16 5 buah Rp 3.375.000
Data historis antara perusahaan PT Titanic menunjukkan bahwa saldo hutang
sama dengan nol. Rencana PT Titanic akan membayar secara tunai setelah
barang yang dipesan diterima, untuk keperluan transaksi tersebut PT Titanic
menyerahkan uang tunai kepepa perusahaan sebesar Rp 10.000.000 yang
dicatat sisanya dicatat sebagai uang muka(down payment)
31 Januari :M.Faris Alan Pratama (transaksi tanggal 27 Januari)
mengembalikan sebagian pinjaman sebesar Rp 500.000 dengan uang tunai
Langkah pengerjaan dengan MYOB 13
Persiapan awal
Sebelum anda memasukkan data kedalam program MYOB, ada beberapa
persiapan yang harus anda lakukan diantaranya :
1. Tetapan priode awal buku
2. Siapkan daftar rekening , beserta saldo awal neraca
3. Siapkan data customer,vendor,inventory beserta saldo awal
4. Buat rekening, linked account, tarip pajak penjualan
5. Buat transaksi yang sering terjadi berulang kali pada menu Save
Recurring (kalau ada)
6. Jika memungkinkan buat backup data (ke disket atau flash)
7. Setelah itu anda masukkan data (jurnal)
Chart of Account (Daftar rekening)
Sesuai dengan systen akuntansi ada 8 kelompok rekening beserta nomornya
disediakan pada program MYOB yaitu :