Jumat, 20 April 2012

KETAHANAN NASIONAL

PEMBINAAN KETAHANAN NASIONAL DALAM BIDANG SOSIAL        EKONOMI INDONESIA
     Ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang
terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghdapi segala macam ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara
langsung maupun yang tidak langsung, yang mengancam dan membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
     Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat,yang meliputi
produksi,distribusi,serta konsumsi barang dan jasa dan dengan usaha-usaha
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sistem perekonomian Indonesia
dikenal sebagai sistem perekonomian kerakyatan. Dewasa ini, penyebab krisis
ekonomi disebabkan oleh pengaruh global dan pengaruh nasional yaitu:
   1. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama
     teknologi komunikasi informasi dan transportasi, menyebabkan dunia menjadi
     tanpa batas dan transparan. Proses globalisasi tercermin dalam globalisasi
     informasi dan ekonomi yang membawa sistem nilai yang positif dan negatif
     sehingga dapat mempengaruhi persatuan dan kesatuan bangsa.
     2. Meningkatnya masalah perdagangan yang mempunyai dimensi politik
     merupakan hambatan bagi bangsa Indonesia untuk memperluas kegiatan
     perdagangan global sehingga menyebabkan krisis ekonomi bangsa.
     3. Bangsa Indonesia sebagai bangsa majemuk yang terdiri atas berbagai
     suku bangsa, etnis, bahasa, dan agama yang berbeda-beda hingga menjadi
     titik rawan yang dapat menimbulkan perpecahan bangsa sehingga pada akhirnya
     krisis ekonomi melanda kehidupan bangsa.
     4. Kepemimpinan nasional yang belum lepas dari KKN dan dapat
     menimbulkan krisis ekonomi.
     5. Tingginya tingkat penganggguran yang dapat menimbulkan kesenjangan
     ekonomi antara yang kaya dan miskin sehingga dapat menimbulkan krisis
     ekonomi yang berlanjut.
     6. Terbatasnya sarana dan prasarana ekonomi yang mempengaruhi arus
     masuknya barang dan jasa sehingga perkembangan ekonomi menjadi semakin
     sulit.
     7. Pengaruh keamanan dalam negeri yang belum stabil mempengaruhi
     kelancaran pembangunan ekonomi sehingga krisis ekonomi menjadi berlanjut.
       Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi perekonomian bangsa
yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan
dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan
daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat.
     Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi nasional, maka diperlukan
penanganan dalam berbagai aspek, yaitu:
  1. Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan
  kesejahteraan yang adil dan merata.
  2. Ekonomi kerakyatan Indonesia harus bisa menjauhkan dan menghindari
  karakter monopoli dan juga asas liberalisme, dimana hanya ada satu pihak
  yang merasa di untungkan didalamnya.
  3. Penegakan hukum internal negara dimana berfungsi untuk mencegah
  adanya kesalahan alur atau salah masuknya uang rakyat ketangan yang tidak
  seharusnya.
  4. Menghindari asas etatisme, dimana suatu negara (negara Indonesia)
  boleh menerima bantuan dari negara lain, boleh menerima potensi ekonomi
  sektoral dari negara lain, asalkan tidak ketergantungan dan tidak di salah
  gunakan.
  5. Sektor ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian,
  perindustrian dan jasa.
  6. Pemerataan pembangunan
  7. Kemampuan bersaing
Peranan ketahanan nasional dalam pemulihan krisis ekonomi:
  1. Peranan  konsepsi ketahanan
  Sebagai pedoman atau sarana untuk meningkatkan dan ketangguhan bangsa
  dengan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteran dan
  keamanan sehingga terwujudnya ketahanan ideologi, ketahanan politik,
  ketahanan ekonomi, ketahanan sosial budaya dan ketahanan keamanan.
  *2. Kondisi Kesejahteraan Rakyat dan Peran Pemerintah Dalam Pembinaan
  Ketahanan Nasional  Indonesia di Bidang Sosial*
     Awalnya pembangunan kesejahteraan sosial merupakan wujud komitmen
Pemerintah untuk meningkatkan harkat dan martabat sebagian atau seluruh
masyarakat yang menyandang permasalahan sosial. Upaya mengangkat tingkat
kesejahteraan sosial tersebut, dapat dipandang sebagai bagian dari salah
satu peran Pemerintah untuk membangun kesejahteraan sosial dan mencegah
adanya disintegrasi sosial yang menurunkan harkat dan martabat bangsa.
     Berbanding terbalik dengan cita-cita itu, faktanya hingga saat ini
jumlah pengangguran semakin meningkat dan disintegrasi sosial semakin
menjadi-jadi. Di samping itu, perlu disadari bahwa Indonesia saat ini telah
mengalami pergeseran sistem pemerintahan secara mendasar, dari sistem yang
sentral menjadi desentralisasi. Hal ini guna menekan pada pemberian otonomi
yang seluas-luasnya namun bertangggung jawab kepada daerah kabupaten dan
kota sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah. Namun kembali lagi bahwa proses dari berjalannya
sistem tersebut tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dilaksanakan.
     Masih banyaknya pertentangan kepentingan (*conflict of interest*)
berasal dari pihak berkuasa yang terjadi dikala pelaksanaan ini dilakukan.
Akibatnya Kemiskinan, Kecacatan, Keterlantaran, Ketunaan Sosial,
Keterpencilan dan Ketertinggalan, Akibat Bencana Alam dan Akibat Bencana
Sosial kerap terjadi, bahkan menjamur di tanah kita tercinta. Intinya bahwa
kesejahteraan masyarakat dan peran Pemerintah dalam pembinaan (ATHG)
Ketahanan Nasional Indonesia khususnya di bidang sosial masih jauh dari
harapan atau dengan kata lain Pemerintah beserta organ-organnya belum mampu
menjalankan kewajibannya dengan baik/ good government.
*Kondisi Kesejahteraan Rakyat dan Peran Pemerintah Dalam Pembinaan
Ketahanan Nasional Bidang Ekonomi*
     Dalam ketahanan nasional pada bidang ekonomi Indonesia menyangangkut
tentang kesejahteraan  rakyatnya. dimana kondisi kesejahteraan ekonomi
belum merata. sehingga berdampak pada gangguan atau masalah yang lebih
banyak. contohnya karena kemiskinan membuat banyaknya kasus kejahatan,
kematian, pendidikan dan kesehatan menurut sehingga upaya pemerintahdalam
menangani hal ini amatlah penting agar ekonomi bangsa inidonesia dapat
pulih dan kesejahteraan dapat terjamin.
Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi
  1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan
  kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.
  2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan
  jasa public, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan
  fasilitas penerangan, dan telepon.
  3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau
  distribusi pendapatan masyarakat.
  Peran pemerintah sangat diperlukan dalam bidang ekonomi dalam suatu
negara. dapat berupa  intervensi secara langsung maupun tidak langsung
contohnya dalam penentuan harga pasar untuk melindungi konsumen atau
produsen melalui kebijakan penetapan harga minimum (*floor price*) dan
kebijakan penetapan harga maksimum (*ceiling price*). pemberian subsidi dan
penetapan pajak.
  1. *Pengaruh Persaingan Negara Regional Dalam Pembinaan Ketahanan
  Nasional Bidang Sosial Ekonomi*
     Regional asia tenggara adalah salah satu daerah yang memiliki
intensitas interaksi yang tinggi. Regional asia tenggara sendiri terdiri
dari Indonesia, Malaysia, Singapore, Brunei Darussalam, Thailand, Myanmar,
Kamboja, Vietnam dan Filipina. Terdapat banyak macam dari interaksi yang
terjadi, dari sengketa wilayah sampai proses pembangunan.
     Persaingan adalah hal yang tidak aneh dalam regional asia tenggara.
Banyak kasus persaingan dalam hal meng-klaim suatu kebudayaan terjadi di
wilayah ini. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya kemiripan diantara
kebudayaan social masyarakat yang terdapat di wilayah regional tersebut.
Dalam konteks hal ini, social ekonomi bisa digolongkan kedalam suatu bidang
dalam ketahanan nasional. Konteks social ekonomi bisa termasuk kedalam
konteks kebudayaan local yang bisa menjadi nilai pariwisata yang tinggi.
     Contoh yang kejadian yang sekarang sedang terjadi persaingan ketat
adalah perjuangan agar Pulau Komodo bisa masuk kedalam tujuh keajaiban
dunia, Indonesia sedang berjuang melawan negara-negara regional lainnya
untuk mendapatkan suatu gelar tujuh keajaiban dunia yaitu Pulau Komodo
tersebut. Secara social bangsa Indonesia akan mendapatkan suatu gelar yang
sangat berharga dan secara ekonomi, Pulau Komodo bisa menjadi suatu objek
wisata yang dapat mendatangkan banyak pendapatan untuk Indonesia
*Pengaruh Persaingan Global Terhadap Ketahanan Sosial dan Ekonomi Indonesia*
   Globalisasi sebagai bentuk perubahan kehidupan ke arah yang lebih
modern menjadikan teknologi baik itu informasi, komunikasi, dan lain-lain
menjadi pilihan yang baik untuk penciptaan kesejahteraan. Sebagaimana
kehidupan manusia yang kini sudah bergantung terhadap efek globalisasi
menjadikan peran teknologi tersebut mencakup seluruh kehidupan manusia
sejalan dengan perubahan global tersebut.
   Negara-negara maju dalam pemanfaatan globalisasi tersebut terbilang
cukup efektif, dimana penggunaan teknologi yang ada memudahkan
negara-negara maju dalam memajukan usaha bisnis (untuk mendorong
perekonomian) dan pendidikan. Negara-negara maju yang seiring perubahan
global menjadi lebih maju dan kuat dari segi ketahan sosial (oleh karena
pendidikan yang diterapkan) dan ketahanan ekonomi (kegiatan yang dicapai
suatu Negara melalui ekspor dan impor maupun dengan adanya *multinational
corporation*) menciptakan persaingan global terhadap Negara maju itu
sendiri, Negara berkembang ataupun Negara miskin.
   Negara-negara global dewasa ini saling bersaing untuk meningkatkan
kesejahteraan warga negaranya dalam bidang sosial maupun ekonomi.
Persaingan itu juga berpengaruh pada Indonesia. Indonesia sebagai Negara
berkembang memiliki cukup sumber daya alam maupun sumber daya manusia untuk
mengikuti persaingan tersebut. Namun, pembinaan ketahanan sosial yang
kurang ditandai dengan kurangnya pendidikan warga Negara Indonesia sendiri.
Kurangnya pendidikan dan pembinaan secara psikis menyebabkan mudahnya warga
Negara terpengaruh ke hal-hal yang negatif yang justru menimbulkan
keburukan dalam persaingan itu sendiri. Kurangnya pendidikan itu juga
dipengaruhi oleh lemahnya ketahanan ekonomi di Indonesia.
   Bidang ekonomi dan sosial saling mempengaruhi dalam penciptaan
persaingan ke arah yang lebih maju. Di Indonesia sendiri, lemahnya
ketahanan ekonomi disebabkan karena kurangnya pengolahan sumber daya alam
dan sumber daya manusia. Kurangnya pengolahan itu karena sumber daya
manusia (kurang mendapat pendidikan dan pengasahan skill)  dalam mengolah
sumber daya yang ada. Oleh karena itu, Indonesia lebih banyak mengimpor
kebutuhan dalam negeri dari luar negeri. Karena produk luar negeri lebih
murah dan kualitasnya lebih baik dari produk dalam negeri, rakyat yang
sebagai pengguna lebih tertarik mengkonsumsi produk luar negeri. Hal ini
menyebabkan Indonesia jauh dari persaingan di bidang ekonomi dan justru
mematikan usahanya untuk bersaing dengan Negara-negara global.
   Bidang sosial yang dilihat dari pendidikan dan pembinaanya mempengaruhi
ketahanan rakyat Indonesia di bidang sosial. Karena sulitnya rakyat dari
segi ekonomi, dana untuk mencapai pendidikan susah dipenuhi, akhirnya
banyak rakyat yang hingga kini tidak mendapat pendidikan secara formal.
Seperti misalnya dari lingkungan internal, rakyat mudah sekali terprovokasi
pada suatu hal padahal belum tentu tahu apa sebenarnya yang ada dalam hal
tersebut. Pemisalan dari lingkungan eksternal seiring dari globalisasi yang
sudah dijelaskan tadi, teknologi komunikasi dan informasi yang efeknya
meluas secara global termasuk berefek ke seluruh Indonesia, menjadikan
rakyat Indonesia rentan terpengaruh terhadap perubahan yang ada di luar
negeri. Misalnya penggunaan media massa seperti Facebook yang awalnya
menjadi *trendsetter* di Amerika, Inggris dan Negara-negara di luar
Indonesia, rakyat Indonesia yang ketahanan sosialnya lemah menjadi
terpengaruh dalam penggunaan media massa itu. Dari situlah Indonesia
menjadi Negara yang lemah dari segi ketahanan sosial, karena mudahnya
terpengaruh yang disebabkan oleh factor pendidikan dan pembinaan psikis.
   Hal-hal di atas yang sudah dijelaskan menjadikan Indonesia lemah dalam
pengaruh persaingan negara-negara global dalam pembinaan ketahanan nasional
di bidang sosial dan ekonomi. Seharusnya hal-hal tersebut lebih
diperhatikan dalam memajukan Indonesia di dalam persaingan global.
Indonesia sebagai Negara berkembang diharapkan mampu bersaing dengan
Negara-negara global dari segi ketahanan di bidang sosial maupun ekonomi.
   Kesimpulannya suatu ketahanan nasional, bisa digolongkan menjadi suatu
ketahanan terhadap identitas nasional yang tidak dapat tergantikan. Dengan
mempertahankan identitas nasional yang ada, seperti memperkuat ekspor
sumber daya alam dan mencanangkan untuk penggunaan produk dalam negeri
untuk masyarakat Indonesia, membatasi masuknya impor dari pasar
internasional dan menguatkan pasar domestik tentu menjadi suatu aksi
ketahanan nasional di bidang ekonomi. Identitas nasional itu sendiri muncul
dari nilai social yang dipertahankan, bila nilai social tersebut dapat
bertahan dengan baik maka dengan sendirinya dapat mendatangkan keuntungan
konkrit secara ekonomi yang dapat lebih menjaga kelangsungan pertahanan
terhadap identitas nasional itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar